
Wartagereja-jakarta.com – Jakarta, Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (DPP PWGI) mengucapkan Selamat Memperingati Isra Mi’raj 2025 Tanggal 27 Rajab 1446 Hijriyah pada hari Senin, 27 Januari 2025.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (DPP PWGI) Dharma Leksana, S.Th., M.Si. menjelaskan arti pentingnya Hari Besar Isra Miraj bagi kaum muslim.
Dharma mengatakan,” Isra’ Mi’raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 621 Masehi. Peristiwa ini merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit ke-7 dan bertemu dengan Allah SWT.” Paparnya kepada awak media di kantornya Jl. Ir. H. Juanda Gambir Jakarta Pusat.
Lebih jauh dijelaskan bahwa Peristiwa Isra’ yaitu,
1. Nabi Muhammad SAW dibangunkan dari tidurnya oleh Malaikat Jibril.
2. Beliau dibawa ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dengan menunggang Buraq, seekor hewan yang memiliki sayap.
3. Di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lain, seperti Nabi Isa, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim.
Kemudian Peristiwa Mi’raj adalah
1. Setelah shalat di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW naik ke langit ke-7 dengan menaiki tangga yang disebut “Mi’raj”.
2. Di langit ke-7, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah untuk melaksanakan shalat 5 waktu.
3. Nabi Muhammad SAW juga melihat beberapa tempat di akhirat, seperti surga dan neraka.
Ketum PWGI melanjutkan, “Sebagai sebuah Credo (keyakinan Iman), hal tersebut diatas patut dihargai oleh umat beragama yang lain termasuk saya yang menganut agama Kristen protestan. Kami Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia mengembangkan sikap toleransi dalam beragama. Toleransi beragama adalah sikap saling menghargai, menerima, dan menghormati perbedaan agama. Toleransi beragama juga berarti tidak memaksakan keyakinan agama dan tidak memandang rendah agama lain. “ Tambahnya.
Dharma Leksana menambahkan,” Manfaat toleransi beragama Mencegah perpecahan, Meningkatkan iman dan takwa, Tercipta keharmonisan dan keamanan, Menciptakan kerukunan dan harmoni dalam masyarakat. Nah berikut beberapa contoh sikap toleransi beragama antara lain :
- Bergaul dengan semua orang tanpa membedakan kepercayaan
- Tidak memaksakan orang lain untuk berpindah keyakinan
- Tidak melakukan diskriminasi, terutama pada agama minoritas
- Tidak mengganggu proses ibadah orang lain
- Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain.
Lebih jauh, Ketua Umum PWGI Dharma Leksana, S.Th., M.Si. memberikan pandangan mengenai Moderasi Beragama yang penting untuk dilaksanakan di dalam kehidupan berbangsa dan negara seperti Indonesia yang sangat plural dan heterogen.

Dharma Leksana mengatakan,” Moderasi beragama adalah konsep yang mengacu pada pendekatan yang moderat dan toleran dalam beragama. Dan berikut beberapa prinsip dan karakteristik moderasi beragama:
1. Toleransi: Menghargai dan menghormati perbedaan agama dan kepercayaan lain.
2. Keterbukaan: Menerima dan mempertimbangkan pandangan dan ide dari agama lain.
3. Kesabaran: Menghadapi perbedaan dan konflik dengan sabar dan bijaksana.
4. Keadilan: Menghargai dan memperjuangkan hak-hak orang lain, terlepas dari agama mereka.
5. Kemajemukan: Mengakui dan menghargai keberagaman agama dan kepercayaan.
Karakteristik Moderasi Beragama
1. Menghindari Ekstremisme: Menolak pendekatan yang ekstrem dan radikal dalam beragama.
2. Mengutamakan Dialog: Membuka ruang dialog dan komunikasi dengan orang lain, terlepas dari agama mereka.
3. Menghargai Perbedaan: Mengakui dan menghargai perbedaan agama dan kepercayaan lain.
4. Mengutamakan Keadilan: Memperjuangkan keadilan dan hak-hak orang lain, terlepas dari agama mereka.
5. Menghindari Diskriminasi: Menolak diskriminasi dan penganiayaan terhadap orang lain berdasarkan agama mereka.
Manfaat Moderasi Beragama
1. Meningkatkan Kerukunan: Meningkatkan kerukunan dan kesatuan antar umat beragama.
2. Mengurangi Konflik: Mengurangi konflik dan kekerasan yang disebabkan oleh perbedaan agama.
3. Meningkatkan Toleransi: Meningkatkan toleransi dan kesabaran antar umat beragama.
4. Mengembangkan Dialog: Mengembangkan dialog dan komunikasi antar umat beragama.
5. Meningkatkan Keadilan: Meningkatkan keadilan dan hak-hak orang lain, terlepas dari agama mereka.
“Sebagai wujud penghargaan dan toleransi, dimana pada hari ini Senin, 27 Januari 2025, Saudara saudara kita yang beragama Islam sedang Memperingati Isra Mi’raj 2025 Tanggal 27 Rajab 1446 Hijriyah, Saya mewakili seluruh anggota, dan pengurus dari tingkat pusat sampai daerah Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI) ingin mengucapkan “Selamat memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Semoga peristiwa ini menjadi inspirasi bagi kita untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.”Pungkasnya.
(Tim PWGI/Red.)