
Wartagereja-jakarta.com – Magelang – Tersembunyi di balik deretan pepohonan yang rindang, diapit oleh damainya alam, Omah Godhong milik Pdt. Johan Budiman, S.Si, yang berlokasi di Sawah, Trasan, Kec. Bandongan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menawarkan lebih dari sekadar tempat berteduh. Di sini, ketenangan bukanlah janji belaka, tetapi sebuah kenyataan yang dapat dirasakan dari setiap sudutnya.
Tempat yang menyatu dengan alam, menghadirkan oase, tak hanya segar, tetapi juga memberi ruang untuk ketenangan. Sebuah oase yang sempurna bagi siapa saja yang merindukan kedamaian, baik sekedar bersantai, berkumpul, hingga melakukan retreat kecil disana.
Desain rumah yang mengedepankan kenyamanan, sekaligus kedekatan dengan alam membuat Omah Godhong tak hanya berfungsi sebagai tempat menginap. Lebih dari itu, Omah Godhong tempat untuk berbagai kegiatan yang menentramkan hati serta pikiran. Dari healing yang menenangkan hingga pertemuan kecil dengan refleksi mendalam.
Omah Godhong menghadirkan kedamaian dan jarang ditemukan di tempat lain. Dengan suasana alam yang asri dan jauh dari hiruk-pikuk kota, setiap aktivitas yang dilakukan di sini, baik itu diskusi ringan atau retreat rohani, selalu memberikan kesan yang mendalam.
“Omah Godhong didirikan, karena kami sangat mencintai alam. Dengan tanah yang cukup luas dan banyaknya tanaman, ide untuk mendirikan tempat ini pun muncul. Kami ingin berbagi keindahan dan kedamaian alam dengan orang banyak,” ungkap Pdt. Johan, pendiri sekaligus pengelola Omah Godhong, yang juga merupakan pendeta jemaat di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Mertoyudan, Magelang. Pdt. Johan, yang dikenal dengan hobi menyanyi dan menciptakan lagu, memandang Omah Godhong sebagai wujud usaha yang selaras dengan kecintaannya terhadap alam dan pelayanan jemaat.
Dengan area yang cukup luas dan fasilitas memadai, Omah Godhong siap menjadi pilihan untuk berbagai kegiatan. Area parkir seluas 450 meter persegi, pendopo dengan ukuran 4×6 meter, hingga dua gazebo yang bisa digunakan untuk berbagai acara, Omah Godhong menyediakan ruang yang fleksibel. Dengan tiga kamar homestay yang nyaman, dan rumah pribadi untuk dapur usaha, tempat ini menjadi pilihan yang cukup ideal untuk retreat kecil atau acara gathering. Bahkan, Omah Godhong menjadi salah satu bagian dari Pengembangan Ekonomi Jemaat (PEJ), memberikan manfaat ekonomi bagi jemaat GKJ Mertoyudan.

Bagi Pdt. Johan dan keluarganya, Omah Godhong tidak sekadar bisnis. Ia menjadi sarana untuk mendukung perekonomian jemaat.
“Jika ada yang menggunakan Omah Godhong, baik itu anggota jemaat atau dari luar, otomatis ada pemasukan yang bisa membantu jemaat kami,” jelas Pdt. Johan. Manajemen Omah Godhong sendiri dikelola oleh istri dan anak-anaknya, sementara Pdt. Johan tetap fokus pada pelayanan di jemaat.
Promosi Omah Godhong dilakukan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan YouTube, yang membuat tempat ini cepat dikenal, baik di Magelang maupun luar daerah. Omah Godhong juga membuka diri untuk siapapun yang membutuhkan tempat untuk berbagai macam kegiatan, tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan (SARA).
Pdt. Johan percaya melalui kerjasama dan keterbukaan, Omah Godhong bisa menjangkau lebih banyak orang.
“Kami juga berkerjasama dengan petani milenial dalam mengelola tanaman rempah seperti kapulogo, legundi, dan cabe jamu, yang nantinya diekspor. Ini adalah langkah kami untuk memajukan ekonomi lokal,” kata Pdt. Johan yang beberapa waktu lalu sempat bersama keluarga merasakan keindahan Negeri Seribu Pagoda (Thailand)
Yang menarik lagi, Omah Godhong juga menjalin kerjasama dengan berbagai pelaku usaha lainnya, mulai dari catering, dekorasi, hingga fotografi dan WO Wedding. Desain arsitektur Omah Godhong yang estetik dan asri menjadikannya tempat yang cocok untuk sesi pemotretan, terutama bagi pasangan yang mencari tempat untuk acara pernikahan atau peristiwa istimewa lainnya. Dengan harga yang terjangkau mulai dari 2,5 juta rupiah, Omah Godhong menawarkan paket lengkap untuk Private Wedding, Engagement, Birthday, hingga Reuni.
Secara khusus pendeta yang membutuhkan tempat menginap saat Tukar Pelayanan Firman (TPF) di GKJ Mertoyudan, Omah Godhong menyediakan kamar dan makanan secara gratis.
“Ini merupakan komitmen kami untuk hamba-hamba Tuhan,” ujar Pdt. Johan dengan ketulusan batin.
Omah Godhong bukan sekadar tempat, ia presentasi dari ruang untuk bertemu, berkumpul dan berbagi dalam ketenangan alam. Di tengah hiruk pikuknya dunia yang sering kali memisahkan manusia dari kedamaian sejati, Omah Godhong hadir sebagai oase yang memulihkan jiwa, membangun kerjasama, dan memberikan kesempatan untuk merasakan keseimbangan antara pekerjaan, pelayanan, dan kehidupan pribadi. (sugeng ph/Red)