
Wartagereja-jakarta.com – Salatiga – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-94 Sinode Gereja-Gereja Kristen Jawa (GKJ), yang akan berlangsung pada tanggal 17 Februari 2025, di Komplek Kantor Sinode GKJ, Jl. dr. Sumardi No 8 & 10, Salatiga, gereja-gereja diundang merenungkan perjalanan iman mereka, di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Dengan tema “Algoritma: Membangun Relasi Persekutuan untuk Berkarya dengan Teknologi,” perayaan ini akan menjadi refleksi bagi gereja dalam menavigasi dunia digital yang semakin berkembang secara pesat.
Selain ibadah, perayaan HUT Sinode GKJ akan diperkaya dengan seminar membahas topik terkini, yaitu “Membangun Makna Bersama AI.” Seminar ini diharapkan membuka ruang diskusi mengenai tantangan serta peluang yang dihadirkan oleh AI (Artificial Intelligence) dan dunia digital. Salah satu fokus utama dalam seminar ini adalah peran generasi muda, khususnya Generasi Z dan Alpha, dalam menghadapi tantangan teknologi yang semakin mendominasi kehidupan.
Pdt. Anugrah Kristian, M.Si, Sekretaris Badan Pelaksana Sinode XXIX GKJ, menyampaikan pandangannya tentang peran penting generasi muda di dunia digital. Beliau mengungkapkan pentingnya sikap bijak dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat.
“Algoritma dapat membentuk pola pikir kita, tetapi kita harus tetap berpegang pada hikmat Tuhan. Gunakan teknologi untuk membangun diri, memperluas wawasan, dan membawa dampak positif bagi sesama,” ujar Pdt. Anugrah kepada kru media melalui WhatsApp,
Generasi Z dan Alpha, yang saat ini tumbuh dan berkembang dalam jaman digital dipandang sebagai pilar penting masa depan gereja. Mereka adalah generasi yang hidup dalam dunia dan terhubung dengan teknologi. Tentunya memegang peran utama dalam transformasi digital yang tak terhindarkan.
Pdt. Anugrah menekankan bahwa generasi muda dipanggil memanfaatkan teknologi dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, tanpa mengabaikan prinsip-prinsip iman yang mendalam.

Ada beberapa pernyataan penting dari Pdt. Anugrah yang perlu dijadikan pedoman oleh Generasi Z dan Alpha dalam menghadapi dunia digital, yaitu:
- Jadilah Suara Kebenaran dan Kasih
Dunia digital sering kali dipenuhi dengan hoaks, ujaran kebencian, dan ketidakadilan. Sebagai bagian dari GKJ, kita dipanggil untuk menjadi pembawa damai,menyuarakan kasih, keadilan, dan kebenaran Tuhan dalam setiap interaksi kita, baik di dunia nyata maupun maya. - Jangan Terjebak dalam Filter Bubble
Algoritma sering membuat kita hanya melihat apa yang ingin kita lihat. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus berani keluar dari zona nyaman, membuka diri terhadap perspektif baru, dan tetap memiliki compassion terhadap mereka yang berbeda dari kita. - Tetap Berakar dalam Firman Tuhan
Jangan biarkan algoritma dunia menggantikan tempat firman Tuhan dalam hidupmu. Luangkan waktu untuk membaca Alkitab, berdoa, dan bersekutu dengan komunitas iman, agar hidupmu tidak dikendalikan oleh dunia, tetapi oleh kasih Tuhan. - Jadilah Generasi yang Menciptakan, Bukan Hanya Mengikuti
Dunia digital memberikan peluang besar bagi kalian untuk berkarya. Jadilah kreator yang menciptakan konten bermakna, membawa inspirasi, dan menunjukkan bagaimana kasih Tuhan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pdt. Anugrah menegaskan bahwa Generasi Z dan Alpha adalah generasi yang akan meneruskan kepemimpinan gereja di masa depan.
“Kita tidak menolak teknologi, tetapi kita dipanggil untuk menggunakannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.” Generasi muda harus menjadi generasi yang tidak hanya mengikuti algoritma dunia, tetapi yang membentuk algoritma kasih Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
Dengan perayaan HUT ke-94 Sinode GKJ ini, diharapkan gereja dapat semakin siap menghadapi perubahan zaman dengan bijak, sambil tetap menjaga nilai-nilai iman yang telah diajarkan Tuhan. Teknologi dapat menjadi alat yang memberkati, jika digunakan dengan bijaksana, dan gereja harus siap mengambil bagian dalam era digital ini dengan penuh tanggung jawab (sugeng ph/Red)