
Wartagereja-jakarta.com – Jakarta, 14 Juni 2025 – Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia menggelar pelatihan jurnalistik di Resto Bacheno CafĂ©, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dihadiri oleh Pdt. Jahenos Saragih MM. dan Pdt. Dr. Djoys Anneke Rantung.
Dalam kesempatan tersebut, Pdt. Jahenos Saragih menyampaikan bahwa kegelisahan umat beragama tentang pendirian tempat ibadah harus diatasi dengan perubahan secara top-down dari pemerintah. “Pemerintah harus tegas menyikapi kerukunan umat beragama ini,” ujarnya.
Sementara itu, Pdt. Dr. Djoys Anneke Rantung mengungkapkan bahwa gereja harus menyesuaikan diri dengan era digitalisasi. “Metode khotbah konvensional sudah tidak relevan lagi dalam pelayanan gereja, khususnya pelayanan remaja usia teruna,” katanya. Ia menambahkan bahwa gereja harus memanfaatkan fasilitas media digital untuk meningkatkan partisipasi remaja dalam ibadah.
Dalam wawancara dengan Wartawan Gereja, Pdt. Dr. Djoys Anneke Rantung juga membahas tentang bagaimana menyikapi gereja-gereja yang menghilangkan ajaran Alkitab. “Kita tetap menyampaikan sesuai Firman Allah dan mengembalikan kepada masing-masing gereja yang dipimpinnya,” katanya. “Kita terus berdoa agar Tuhan sendiri yang akan bertindak sesuai dengan Firman-Nya.”

Pdt. Jahenos Saragih juga membahas tentang intoleransi beragama di Jawa Barat. “Perubahan harus dimulai dari atas, dari pemerintah, baru kemudian sampai ke bawah,” katanya. Ia menambahkan bahwa persyaratan mendirikan gereja di daerah yang mayoritas non-Kristen harus dipermudah.
Pelatihan jurnalistik ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan wartawan gereja dalam menyampaikan informasi yang akurat dan relevan tentang isu-isu keagamaan dan sosial. ( Roy/ Red.***)